• Breaking News

    Pejuang Pena

    Coretan seorang hamba al-Izzah

    Friday 21 December 2012

    Jangan Tertipu oleh Teknologi



    Teknologi, ya... tak asing lagi bukan. Di zaman yang serba canggih ini tidak semestinya kita tertinggal oleh zaman. Karena memang tidak ada alasan untuk ditinggalkannya. Karena teknologi sekarang tidak memerlukan biaya yang terlalu mahal. Disamping penggunaannya yang mudah teknologi juga mempunyai banyak manfaat.  Tapi teknologi yang penggunaannya mudah itu bisa juga membius penggunanya kenapa? Ya, karena pemiliknya tidak mengetahui esensi dari teknologi itu sendiri. Kita berbicara lebih spesifik lagi disini. Yakni Internet. Sekarang siapa sih yang tidak tahu tentang internet. Mungkin hanya simbah-simbah kita yang tidak tahu menahu mengenai hal ini. Satu teknologi yang sangat digandrungi mulai dari anak kecil hingga orang tua. Kenapa ? karena bisa dibilang semuanya ada di dalamnya. Mulai dari jejaring sosial, pengetahuan, berita ataupun yang lainnya. Namun disisi lain internet justru dijadikansenjata makan tuan oleh beberapa penikmatnya. Kita mulai dari siswa. Ketika di sekolahan ada tugas ataupun PR, yang ada difikiran mereka pertama kali adalah internet. Jadi tugas-tugas mereka hanyalah hasil copy-paste dari internet, dan ironisnya mereka tidak menyebutkan sumber sal drimana mereka mendapatkan copian itu. Hal ini sudh termasuk pengkhianatan ilmiah dari para siswa yang merupakan calon-calon  cendikiawn itu sendiri. Dengan adanya internet juga menjadikan seorang siswa malas mengembangkan kreatifitasnya karena mereka terbiasa mencontek di internet. Dengan alasan menghemat waktu dan tenaga. Duh, padahal hal itu sama saja mereka menumpulkan otak mereka sendiri. Dan faktanya kebanyakan dari manusia pengguna internet yang paling banyak dikunjungi adalah jejaring sosial. Sampai-sampai terkadang koneksi lola banget , ya karena pengunanya yang sangat banyak itu. Dan yang memiriskan hati adalah postingan-postingan para pelajar kebanyakan sangat tidak mencerminkan keterpelajarannya sendiri. Mereka lebih menyukai menuangkan perasaan galaunya disana. Dan secara tidak langsung jejaring sosial telah menjadi buku harian mereka sendiri. Bedanya adalah tanpa ada kalimat “dear facebook” atau “Dear twitter” dan dear-dear yang lain lagi.tidak hanya itu, kformat-format kalimat didalamnya juga secara tidak langsung menggerogoti ejaan baku. Dengan bahasa alay para remaja kini, menjadikan wajah beranda para kebanyakan pelajar menjadialay’s home. Dari sini diperlukan pendidikan akhlak dalam penggunaan internet itu sendiri. Teori-teori bagi kalangan remaja bukanlah solusi bagi mereka untuk merubah sikap mereka , tapi diperlukan praktek atau teladan nyata bagi mereka. Karena dunia remaja adalah dunia action pada fitrahnya namun lama-kelamaan karakter inti itu tergerogoti oleh budaya-budaya yang memperbudak followersnya.

    WARNING !

    Konten blog ini masih banyak kekurangan.

    (Beberapa konten dari zaman SMA dulu, mohon maklum)

    Ambillah yang bermanfaat dan tinggalkan yang mafsadat serta syubhat.

    Semoga Arrohmaan menjaga, menunjuki dan mengampuni pemilik blog ini.

    Baarokallaahu fiikum.

    Ukhtukum Fillaah,

    Al-Qowarir Fidinillaah.

    Sahabat Blogger

    Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net